Rabu, 28 Maret 2012

Penanaman Modal Asing


Bab I
Pendahuluan
Isu penanaman modal asing dewasa ini semakin banyak di bicarakan.hal ini mengingat,bahwa untuk kelangsungan pembangunan nasional di butuhkan banyak dana.dana yang di butuhkan untuk investasi tidak mungkin di cukupi pemerintah swasta maupun nasional.keadaan ini yang menjadi penyebab untuk mengupayakan semaksimal mungkin menarik penanaman modal asing ke indonesia.
Penanaman modal asing di indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk investasi,yaitu investasi portfolio dan investasi langsung.investasi portfolio ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti saham dan obligasi.sedangkan investasi langsung yang di kenal dengan penanaman modal asing merupakan investasi dengan jalan membangun,membeli total,atau mengakusisi perusahaan.
Dibanding portfolio penanaman modal asing mempunyai lebih banyak kelebihan,selain sifatnya yang permanen/jangka panjang,penanaman modal asing memberi andil dalam alih teknologi,alih keterampilan manajemen,dan membuka lapangan kerja baru.lapangan kerja ini penting mengingat bahwa masalah menyediakan lapangan kerja merupakan masalah yang cukup memusingkan pemerintah.
Pembahasan penanaman modal asing tidak dapat dilepaskan dari peranan perusahaan multinasional.penanaman modal asing hanyalah salah satu kegiatan yang di lakukan oleh perusahaan multinasional.penanaman modal asing di indonesia tidak hanya dilakukan oleh perusahaan multinasional yang kuat saja namun banyak juga perusahaan multinasional kecil dan menengah yang menanamkan modal nya di indonesia,seperti yang banyak dilakukan perusahaan multinasional kecil dan menengah jepang ,korea selatan dan taiwan.

Bab II
Teori
Istilah penanaman modal sebenarnya adalah terjemahan dari bahasa inggris yaitu investmen.penanaman modal asing atau investasi sering di gunakan dalam artian yang berbeda-beda.perbedaan penggunaan istilah investasi terletak pada cakupan dari makna yang dimaksudkan.
Komaruddin (1983) memberikan pengertian investasi dalam tiga arti,yaitu :
1.       Suatu tindakan untuk membeli saham,obligasi,atau surat pe-nyertaan lainnya;
2.       Suatu tindakan membeli barang-barang modal;
3.       Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.

Menurut undang-undang nomor 1 tahun 1976 tentang penanaman modal asing,menyebutkan bahwa : “ pengertian penanaman modal asing dalam undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan yang di gunakan untuk menjalankan perusahaan di indonesia dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut .“

Dari pengertian di atas Ismail Sunny dan Rudiono Rochmat (1968) berpendapat bahwa perumusan pasal 1 itu mengandung 3 unsur pokok yaitu :
a.       Penanaman secara langsung
b.      Penggunaan modal untuk menjalankan perusahaan
c.       Resiko yang di tanggung oleh pemilik modal.

Ada beberapa teori yang di kemukakan oleh beberapa ahli untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing.
A.      Alan M. Rugman (1981)
Menyatakan bahwa penanaman modal asing dipengaruhi oleh variable lingkungan dan variable internalisasi.variable lingkungan sering kali di sebbut keunggulan spesifik negara atau faktor spesifik.sedangkan variable internalisasi atau keunggulan spesifik perusahaan merupakan keunggulan internal yang dimiliki perusahaan multinasional.
B.      Vernon (1966)
Menjelaskan penanaman modal asing dengan model yang disebut model siklus produk.dalam model ini introduksi dan pengembangan produk baru di pasar melalui tiga tahap.
Dalam tahap satu,pada waktu produk pertama kali di kembangkan dan di pasarkan,di perlukan suatu hubungan yang erat antara kelompok desain,produksi dan pemasaran dari perusahaan dan pasar yang akan di layani oleh produk itu.
Dalam tahap dua,pada waktu pasar di negara lain mengembangkan karakteristik serupa dengan yang di pasar dalam negeri,produk tersebut akan di ekspor ke luar negeri.
Dalam tahap tiga,produk telah terbuat lebih baik dengan desain yang di standardisasi.
C.      John Dunning (1977)
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing melalui teori ancangan eklektis.teori ekletis menetapkan suatu set yang terdiri dari tiga persyaratan yang di butuhkan bila sebuah perusahaan aakan berkecimpung dalam penanaman modal asing,yaitu,keunggulan spesifik perusahaan,keunggulan internalisasi,keunggulan spesifik negara.
D.      Robbock & Simmonds (1989)
Menjelaskan penanaman modal asing melalui pendekatan global,pendekatan pasar yang tidak sempurna,pendekatan internalisasi,model siklus produk,produksi internasional,model imperalisasi marxis.

Bab III
Pembahasan

Penanaman modal asing meningkat,pada tahun 1995 pemerintah menyetujui 799 proyek dengan total nilai US$39.9 miliar sedangkan pada tahun 1996 jumlah proyek meningkat menjadi 959 proyek tetapi nilai nvestasi nya merosot menjadi US$29.9 miliar . nilai investasi ini anjlok karena pada 1996 penanaman modal asing berskala besar atau mega proyek yang di setujui tidak sebanyak tahun 1995.secara kumulatif sejak 1967 hingga 1996 pemerintah telah menyetujui 4.843 proyek penanaman modal asing dengan investasi sebesar US$173,6 miliar.
Bank dunia menetapkan Indonesia di urutan ketiga sebagai tujuan negara investasi paling populer,setelah cina dan meksiko,dengan menyerap US$17.9 miliar dari total US$243.6 miliar dana investasi global yang mengalir ke negara berkembang selama 1990-1995.indonesia berhasil menggeser posisi Brazil dan Malaysia,yang sebelumnya berada di atasnya.menurut ahli ekonomi senior bank dunia,Joseph Stigilitz,investasi swasta ke negara berkembang meningkat 33% dari tahun 1996.ini merupakan peningkatan ke enam setiap tahun secara berturut-turut dengan angka yang melonjak dari US$60 miliar menjadi US$244 miliar.
Pada awal tahun 1990-an,antara bekasi dan kerawang yang tahun-tahun sebelumnya merupakan area pertanian,khususnya daerah lumbung padi di jawa barat,berubah menjadi kawasan perindustrian dan perumahan.harga tanah yang tadinya sangat murah mulai dari Rp.50,- melejit drastis hingga mencapai Rp.300.ribu per meter persegi.beberapa kawasan industri yang bisa disebut,antara lain Cikarang Industral Estate,Jababeka Industrial Estate,Jakarta East Industrial Park.setiap industrial estate dapat menampung hingga 1000 pabrik dan setiap areal industri di perkirakan mencapa 2.500 hektar.
Berbagai industri manufaktur di wilayah jawa barat ternyata mampu menyerap tenaga kerja.jutaan orang memperoleh pekerjaan sebagai karyawan di bagian penjahitan,desain,produksi ,mekanik ,manajemen,hingga pemasaran.karyawan-karyawan baru ini memperoleh pelatihan dan tanpa disadari telah terjadi alih teknologi secara sederhana,yakni dari tenaga ahli asing ke tenaga kerja lokal.karyawan lokal yang memiliki kemampuan baik memperoleh kesempatan menduduki posisi-posisi penting seperti supervisor,asisten manajer,bahkan manajer.hal lain yang menggembirakan adalah jutaan pekerja ini memperoleh gaji setiap bulan,yang dipakai untuk keperluan sehari-hari dan sisanya di pakai untuk keperluan bersenang-senang,misalnya berbelanja di tempat-tempat perbelanjaan,rekreasi dan restoran.semua ini semakin membuktikan dinamika pertumbuhan indonesia.
Menurut Salomon Brothers,walaupun pinjaman luar negrinya di anggap relatif tinggi,indonesia dapat mengelolanya dengan baik,hampir semua pinjaman pemerintah berjangka menengah dan panjang.dan hampir separuhnya merupakan pinjaman lunak dengan syarat-syarat konsensional. Walaupun penurunan rasio cukup lamban,kecendurungannya cukup baik.terutama rasio antara pinjaman dan EGS & I (export of goods and service).menurut salomon brothers,hal yang sangat penting dilakukan dan merupakan pilihan yang klasik adalah program pinjaman absolut melalui peningkatan export dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif,baik untuk investor dalam negri maupun asing.


Sumber Referensi :

·         Pasar Modal Indonesia (E.A Koetin & Jasso Winarto)
·         Perusahaan Multi Nasional/Penanaman Modal Asing (Pandji Anoraga,S.E.,M.E)

Selasa, 20 Maret 2012

PENGANGGURAN


Bab 1 Pendahuluan
seperti yang kita sudah ketahui saat ini pengangguran merupakan salah satu permasalahan di indonesia yang cukup pelik.terutama saat pemerintah tidak memperhatikan secara tegas tentang masalah ini.padahal pengangguran menyebabkan munculnya dampak negatif yang cukup besar,seperti timbulnya kemiskinan dan bahkan meningkatnya tindak kriminal.dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai definisi pengangguran,sebab timbulnya pengangguran,dan solusi yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi pengangguran dan dampak negatif yang timbul karenanya.tujuan saya dalam memilih judul ini sebagai karya tulis saya adalah agar karya ini dapat memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai pengangguran dan memberikan gambaran agar tidak menjadi salah satunya.

Bab 2 Teori

pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak .Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Besar kecilnya angka pengangguran sangat tergantung dari definisi atau pengklasifikasian pengangguran.setidak-tidaknya ada dua dasar utama klasifikasi pengangguran,yaitu pendekatan angkatan kerja (labour force approach) dan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization approach)

Pendekatan angkatan kerja (labour force approach)
Pendekatan ini di perkenalkan pertama kali oleh ILO (international labour organization) yang di gunakan oleh banyak negara berkembang,pendekatan ini mendefinisikan penganggur sebagai tenaga kerja yang tidak bekerja.

Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization approach)
Dalam pendekatan ini tenaga kerja dibagi menjadi tiga kelompok,yakni :
a)      Menganggur (unemployed)
Yaitu, mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.kelompok ini sering di sebut juga pengangguran terbuka (open unemployement).berdasarkan definisi ini,tingkat pengangguran di indonesia relatif rendah,yaitu 3%-5% per tahun.
b)      Setengah menganggur (underemployed)
Yaitu, mereka yang bekerja,tetapi belum di manfaatkan secara penuh.artinya jam kerja mereka dalam seminggu kurang dari 35 jam.berdasarkan definisi ini tingkat pengangguran di indonesia relatif tinggi,karena angkanya berkisar 35% per tahun.
c)       Bekerja penuh (employed)
Yaitu, orang-orang yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam perminggu.

Namun Perlu ke hati-hatian dalam mengartikan angka pengangguran di negara berkembang seperti indonesia,karena batasan orang yang bekerja dan tidak bekerja kurang jelas karena setiap orang dapat melakukan segala kegiatan yang mendatangkan imbalan sehingga dapat di sebut bekerja.

Jenis – jenis pengangguran
a)      Pengangguran friksional
Pengangguran jenis ini bersifat sementara dan terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja.kesenjangan ini dapat berupa kesenjangan waktu,informasi,ataupun karenaa kondisi geografis/jarak antara pencari kerja dan lowongan pekerjaan.
b)      Pengangguran struktural
Pengangguran struktural bersifat mendasar.pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang di butuhkan dalam lowongan pekerjaan yang tersedia.dan hal ini terjadi dalam perkembangan perekonomian yang makin pesat.
c)       Pengangguran siklis
Pengangguran siklis atau pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang di akibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.
d)      Pengangguran misiman
Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek,dan terutama sering terjadi di sektor pertanian.

Biaya sosial terhadap pengangguran
Sama hal nya dengan inflasi,pengangguran juga akan menimbulkan dampak negatif jika sifat pengangguran sudah sangat struktural atau kronis.
1)      Terganggunnya stabilitas perekonomian
Pengangguran struktural atau kronis akan mengganggu stabilitas perekonomian dilihat dari sisi permintaan dan penawaran agregat :
·         Melemahnya permintaan agregat
Jika tingkat pengangguran tinggi dan bersifat struktural,maka daya beli akan menurun,yang pada gilirannya menimbulkan penurunan permintaan agregat.
·         Melemahnya penawaran agregat
Tingginya penawaran akan menurunkan penawaran agregat,bila dilihat dari peranan tenaga kerja sebagai faktor produksi utama.makin sedikit tenaga kerja yang di gunakan,makin kecil penawaran agregat.
Melemahnya permintaan dan penawaran agregat jelas akan mengancam stabilitas perekonomian.hal ini telah berkali-kali terbukti dalam sejarah perekonomian dunia.misalnya depresi besar (1929-1933),oleh para ekonom di tafsirkan di sebab kan oleh melemahnya permintaan agregat.
2)      Terganggunya stabilitas sosial politik
Dampak sosial dari pengangguran sudah jauh lebih besar dari massa-massa sebelumnya.pengangguran yang tinggi akan meningkatkan kriminalitas,baik berupa kejahatan,pencurian,perampokan,dan kegiatan ekonomi ilegal.biaya ekonomi yang di keluarkan untk mengatasi masalah-masalah sosial ini sudah sangat besar dan sudah di ukur dari tingkat efisiensi dan evektivitasnya.

Bab 3 Pembahasan

Tingginya tingkat pengangguran bisa jadi di sebabkan ketidak berhasilan sektor industri di kota yang paling dipandang potensial dalam penyerapan tenaga kerja.hal ini karena pola investasi padat modal akan sangat berpengaruh terhadap timbulnya penganguran di kota.sebagian dari program pembangunan di daerah kota,khususnya usaha2 swasta lebih dititik beratkan pada program investasi padat modal.investasi padat modal cenderung menggunakan teknologi tinggi.perkembangan teknologi yang semakin tinggi berarti syarat untuk melakukan pekerjaan dengan teknologi tinggi pendidikannya pun harus tinggi pula.hal ini dapat menimbulkan kehadiran tenaga kerja asing.sementara itu sektor industri padat modal menyebabkan tidak mempunyai penyerapan tidak mempunyai tenaga kerja yang berpendidikan rendah.
Menurut Mark Blang (1984),pendidikan meningkatkan aspirasi orang yang terdidik sehingga mereka tidak mungkin lagi terpuaskan.demikian pula studi yang dilakukan oleh Remi Clignet (1980) di afrika menunjukkan bahwa semakin terdidiknya seseorang,semakin besar harapannya pada jenis pekerjaan yang aman.pekerja terdidik lebih suka bekerja pada perusahaan besar daripada membuka usaha sendiri.studi Clignet ini dapat di gunakan untuk mengetahui gejala meningkatnya pengangguran terdidik di Indonesia.gejala itu di sebabkan oleh adanya keinginan memilih pekerjaan yang aman dari resiko.dengan demikian mereka lebih suka menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.mereka yang terdidik cenderung memilih pekerjaan di sektor formal.
Mungkin sekali orang-orang yang mempunyai tingka pendidikan yang lebih tinggi akan lebih lama menganggur sambil mencari pekerjaan dibandingkan dengan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.ada dua alasan yang membenarkan hal ini.yaitu :
1)      Orang yang lebih terdidik menghadapi kemungkinan tawaran upah yang lebih luas,sehingga keuntungan yang mungkin diperoleh dengan masa pencarian yang lebih lama akan lebih besar.
2)      Kaitan empiris antara pendapatan keluarga dan status ekonomi serta pendidikan memungkinkan orang berpendidikan dapat membiayai kebutuhan-kebutuhan pokok selama pencarian yang agak panjang.


Bab 4 Sumber

·         Ekonomi Pembangunan (Hadi Prayitno-Budi Santosa)
·         Teori Ekonomi Makro (Prathama Rahardja-Mandala Manurung)
·         Ekonomi Orde Baru (Anne Booth-Peter Mc.Cawley)
·         www.Wikipedia.com

21 march 2012

okay,
this is a kind of awkward,because honestly i dont want to write anything,but ive just to write to updating my blog,
may be ill write or uploaded something later....